Cara Bersuci Dari Kotoran Dan Najis-Assalamualaikum,wr,wb. Alhamdulillah pada kesempatan kali ini Intisari Agama akan membahas bagaimana caranya bersuci dari kotoran dan najis. Seringkali kita menyepelekan akan masalah najis yang ada dalam diri kita, padahal itu hal yang sangat penting, karena jika seorang muslim masih memiliki najis, maka ibadahnya tidak sah.
Sebelum membahas bagaimana cara bersuci dari kotoran dan najis,
Apa najis itu sendiri?
Sesuatu yang kotor menurut syara' sehingga dapat menhalangi sahnya seorang muslim.
Najis ada 3 macam (Mukhafafah, Mutawassitah, dan Mughaladah)
Ada beberapa cara yang perlu diperhatikan dalam hal bersuci dari kotoran dan najis, yaitu: Sebelum membahas bagaimana cara bersuci dari kotoran dan najis,
Apa najis itu sendiri?
Sesuatu yang kotor menurut syara' sehingga dapat menhalangi sahnya seorang muslim.
Najis ada 3 macam (Mukhafafah, Mutawassitah, dan Mughaladah)
- Cara bersuci dari kotoran, misalnya noda air kopi, atau debu yang menempel hanya cukup dikirabkan kalau memungkinkan atau dibasuh jika kotoran tersebut lekat sekali menempelnya, namun itu tidak termasuk najis.
- Cara bersuci dari najis adalah sebagai berikut:
- Najis Mukhafafah (Ringan). Najis ini cukup dicuci dengan cara memercikan air seperlunya. Jadi tidak perlu disiram, tetapi cukup di basuh atau digosok. Contoh dari najis ini adalah ialah air kencing bayi laki-laki yang belum memakan sesuatu selain ASI, sedangkan usianya belum sampai dua tahun.
اَنَّهَا اَتَتْ باِبْنٍ لَهَا صَغِيْرٍ
لَمْ يَأكُلِ الطَّعَامَ اِلىَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَبَالَ عَلَى
ثَوْبِهِ، فَدَعَا بِمَاءٍ فَنَضَحَهُ وَلَمْ
يَغْسِلْهُ
Artinya: Bahwa wanita itu telah datang membawa seorang anaknya yang masih kecil, yang belum memakan makanan, kepada Rasulullah SAW. tiba-tiba anak itu kencing pada baju beliau. Maka beliau menyuruh ambilkan air, lalu beliau percikkan tanpa mencucinya. (H.R.Bukhari dan Muslim)
- Najis Mutawassitah (Pertengahan). Benda yang terkena najis ini dibasuh berulang kali sampai hilang rasa, bau dan warna dari najis yang mengenainya. Dalam praktek sehari-hari, biasanya digunakan sabun untuk memudahkan hilangnya sifat-sifat najis tersebut. Contoh dari najis ini adalah kotoran manusia dan hewan serta nanah dan darah.
كاَنَ النَّبِيُّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا تَبَرَّزَ لِحَاجَتِهِ اَتَيْتُهُ بِمَاءٍ فَيَغْسِلُ بِهِ
Artinya: Apabila Nabi SAW keluar ke tanah lapang untuk memenuhi hajatnya, maka aku bawakan air untuk beliau, lalau beliau gunakan air itu untuk bersuci. (H>R. Bukhari)
- Najis Mughalladhah (Berat). Cara membersihkannya dibasuh dengan air hingga merata sebanyak tujuh kali. Satu kali diantaranya dicampur dengan debu atau tanah. Contoh najis ini adalah anjing dan babi.
طَهُوْرُ اِنَاءِ اَحَدِكُمْ اِذَا وَلَغَ فِيْهِ الْكَلْبُ اَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ اَوْلاَهُنَّ بِالتُّرَابِ (رواه مسلم)
Artinya: Cara mensucikan bejana kamu apabila dijilat anjing, hendaklah dibasuh 7 kali salah satunya dicampur dengan debu (HR. Muslim)
- Membasuh dengan air terlebih dahulu, kemudian kita letakkan debu di atasnya untuk membersihkan.
- Meletakkan debu / tanah di tempat yang terkena najis lalu dibasuh dengan air.
- Mencampur debu dengan air lalu dipakai untuk membasuh tempat najis.
Demikian penjelasan singkat mengenai bagaimana cara bersuci dari kotoran dan najis, semoga postingan dari Intisari Agama ini bermanfaat dan menambah wawasan keislaman kita.aamiin.
0 Response to "Cara Bersuci Dari Kotoran Dan Najis"
Post a Comment